Buat kamu yang ingin membudidayakan jahe, berikut ini ada cara menanami jahe merah yang sangat mudah dilakukan karena tidak butuh perawatan rumit dan pemanenan sulit.
Mendetail.com – Buat kamu yang berencana untuk membudidayakan jahe merah, baik untuk konsumsi pribadi atau untuk dijual, kamu tentu sedang mencari cara bagaimana membudidayakan jahe merah. Ada banyak informasi yang bisa jadi sumber informasimu, seperti internet misalnya. Namun perlu diperhatikan pula, sumber dari internet saja tidak cukup untuk membantumu menanami jahe merah. Kamu perlu literatur seperti buku yang bisa kamu beli di toko buku atau Gramedia.
Kenapa harus buku? Berbeda dengan internet yang sama seperti kita belajar secara otodidak, ilmu yang kita kuasai dari internet pun tidak terstruktur dan tidak punya pondasi yang kuat. Jadi kegagalan dalam membudidayakan jahe merah bisa saja gagal. Untuk itu, kita perlu dasar yang kuat, yaitu belajar dari buku yang ilmunya lebih terstruktur.
Pun begitu, tidak ada salahnya sedikit membaca di internet untuk menjadi dasar dari pelajaran anda, setelahnya barulah beli buku atau literatur agar apa yang anda ketahui dari internet menjadi tersusun. Setelah kalian benar-benar memahami bagaimana cara membudidayakan jahe merah, maka selanjutnya mulailah mempraktekannya.
1. Kenapa Harus Menanam Jahe?
Jika kamu punya rumah dengan lahan kosong dan tidak terlalu luas, kamu bisa manfaatkan lahan tersebut. Penanaman dan budi daya jahe tidak membutuhkan lahan yang luas, sehingga tidak butuh beli lahan yang sangat mahal. Kita juga bisa gunakan sistem susun. Apalagi, dalam budidayanya, tidak dibutuhkan perawatan yang rumit dan pemanenan yang sulit.
2. Persiapan Penanaman Jahe
Hal pertama yang harus kalian lakukan saat ingin menanami jahe merah adalah mempersiapkan segala sesuatunya, seperti bibit, polybag, tanah, obat-obatan dan sebagainya. Anda juga harus persiapkan lahan dan media tanam, lalu masukkan pupuk dasar, ini harus dilakukan sebelum anda menanami bibit.
Setelah ditanam, pastikan anda melakukan perawatan dengan membersihkan gulma yang ada disekitar jahe merah anda.
1. Media Tanam
Sebelum menanami jahe merah kita harus persiapkan media tanamnya lebih dulu, bersiapkan dibawah ini:
- Polybag
Persiapkan polybag atau karung bekas juga bisa, ini sebagai media tanamnya. Disini saya menggunakan polybag berukuran 40 x 50 cm. Setelah itu isilah media tanam dengan tanah, pupuk organik dan pasir. Untuk mengisi polybag dengan bahan-bahan tersebut, perbandingannya adalah 2:1:1 atau 3:2:1. - Tanah
Tanah tentu jadi bahan wajib yang harus kita gunakan. Hanya saja, tanah yang seperti apa? Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan memiliki banyak unsur hara. Ini adalah jenis tanah yang subur, yaitu tanah yang remah dan mengandung tanah liat, pasir, dan debu dengan komposisi yang seimbang. Jika tanah kita sudah gembur, maka kita tak perlu banyak menggunakan pasir dan pupuk. - Pasir
Kita bisa mencampurkan pasir jika tanah yang kita persiapkan atau akan kita gunakan mengandung fraksi liat yang tinggi. Pasir yang digunakan adalah pasri ladu atau pasir yang mengandung lumpur, alasannya pasir jenis ini memiliki endapan mineral yang dibutuhkan tanaman. - Pupuk Organik
Ada banyak jenisnya yang bisa kita pilih dan beli, atau kita buat sendiri. Mulai dari pupuk kandang (yang sudah difermentasi lebih baik), pupuk kompos, sampai bokashi, yaitu jenis pupuk hasil fermentasi dari mikroorganisme.
3. Pembibitan Jahe
Yang selanjutnya harus kita lakukan adalah pembibitan. Namun sebelumnya Siapkan bibit jahe dengan jumlah berikut ini:
- Jahe merah: 1 – 1,5 ton/hektar
- Jahe emprit: 1 – 1,5 ton/hektar
- Jahe putih besar (panen tua): 2 – 3 ton
- Jahe putih besar (panen muda): 5 ton
Untuk memilih bibit jahe yang baik, pastikan anda memilih bibit jahe yang benar-benar bagus. Kriteria bibit jahe yang baik yaitu:
- Bersumber dari jahe yang sudah tua (berumur +/- 9-10 bulan)
- Jahe masih segar tanpa tanda-tanda bibit penyakit dan pembusukan
- Rimpang jahe telah melewati masa dormansi (1-1,5 bulan), subur dan tidak lecet atau memar
- Bibit yang masih segar, artinya tidak terlalu lama disimpan setelah dicabut dari tanah
- Harus memenuhi syarat mutu fisiologis, genetik dan mutu fisik yang baik dan tahan terhadap hama penyakit
- Saat ingin mengambil bibit jahe merah, potong menggunakan pisau cutter yang bersih, atau bisa di poklek dengan menyisakan 203 bakal mata tunas berbobot 20-40 gram untuk jahe merah dan jahe putih kecil. Namun jika ingin jahe putih besar sisakan 25-60 gram.
4. Pengecambahan
Sebelum ditanam kamu bisa rendam lebih dulu bibit jahe dalam air dan taruh di tempat yang lembab. Biarkan sekitar 2 minggu sampai kecambah mulai keluar. Dalam 2 minggu itu, kamu harus benar-benar memastikan bibit jahe tetap terjaga kelembabannya, dan basahi jika terlihat bibit jahe mengering.
Disini bibit jahe kadang juga rentan terserang jamur. Jika kamu tidak yakin dengan tempatnya saat kamu ingin membuat jahe berkecambah, maka kamu bisa rendam dulu bibit jahe dalam larutan fungisida (seperti Dithane M-45). Rendam jahe selama sekitar 15 menit.
5. Penyemaian Jahe
Setelah jahe mulai berkecambah, kita bisa mulai proses penyemaian menggunakan peti kayu. Bagaimana cara melakukan penyemaian untuk bibit jahe kita? Ada banyak caranya, namun salah satunya adalah menggunakan peti kayu.
- Taruh bakal bibit di dasar peti kayu selapis,
- Taruh sekam padi (abu gosok juga bisa) dan bibit secara berlapis bergantian, urutannya bisa bibit – sekam padi – bibit – sekam padi.
- Biarkan selama 2-4 minggu sampai benih tumbuh setinggi 10cm atau sudah memiliki 3-5 daun. Setelah benih mulai tumbuh, kita bisa ambil benih tersebut,
- Tanam benih yang sudah tumbuh tadi ke polybag. Lalu Tempatkan dibawah tempat yang teduh selama sekitar 1,5 sampai 2 bulan. Selama 1,5 sampai 2 bulan ini jangan sampai bibit ini terkena sinar matahari langsung,
- Sisanya rimpang tanam kembali ke tempat penyemaian. Dari satu rimpang ini kita bisa menghasilkan dua sampai empat bibit.
6. Penanaman
Di polybag yang sudah kita isi dengan media tanam tadi, buatlah lubang yang ukurannya sebesar bibit. Lalu taruh bibit tersebut ke dalam lubang itu, dan tanam kembali menggunakan tanah pasir dan pupuk tadi. Lalu tutupi dengan media disekitarnya lalu padatkan. Setelah itu siram dengan air secukupnya.
7. Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan, pastikan anda melakukan penyiangan, penyiraman, pemupukan dan jangan lupa pula kontrol secara rutin untuk membasmi hama dan penyakit.
Pemanenan
Jahe yang sudah kita tanam tadi baru bisa kita panen setelah 10 bulan, atau tepatnya jika jahe sudah melewati masa mengering. Masa mengering ini bisa kita perhatikan dari dauun dan batangnya yang telah mengering berwarna kuning. Untuk memanennya, cukup robek polybagnya. Lalu angkat rimpang jahenya pelan-pelan agar tidak rusak dan tanah yang menempel bisa kita bersihkan dengan air.
Normalnya, jahe yang dihasilkan dalam satu rimpang dengan media tanam ukuran 50kg adalah 2-5kg.
Leave a Reply